Berkaitan dengan penilaian yang sekaligus dijadikan wadah pembinaan subak-subak di Kabupaten Buleleng, Selasa, 31 Mei 2011, Bupati Buleleng Drs. Putu Bagiada M.M. selaku Pembina Subak Kabupaten Buleleng yang didampingi Ketua Panitia pembinaan subak Drs. Putu Tastra Wijaya M.M. beserta rombongan mengunjungi Subak Abian Giri Asih, Desa Tambakan Kecamatan Kubutambahan untuk memberikan pembinaan dan sekaligus melihat secara dekat potensi dan kondisi Desa yang memiliki letak strategis sebagai pusat simpul (center village) antara Kintamani (Bangli), Pelaga/Jembatan Tukad Bangkung (Badung) dan Tajun (Singaraja).
Dalam kunjungan kerjanya yang disambut antusias ratusan warga masyarakat, Bupati mengajak seluruh warga masyarakat agar tetap melanjutkan semangat agraris serta menjaga tradisi dan kondisi lingkungan secara arif dan bijak. Masyarakat juga disarankan bersama pemerintah mampu "mengawal" dengan baik regulasi yang ada untuk secara bersama-sama memiliki apresiasi dan perspektif yang bijak dalam rencana pemanfaatan potensi lahan, dimana Desa Tambakan sendiri memiliki luas wilayah mencapai 2448 Ha dimana 1323 Ha diantaranya merupakan daerah hutan Negara sedangkan sebagian besar sisanya merupakan lahan perkebunan dan pertanian disamping juga merupakan daerah pemukiman yang didiami oleh 2885 jiwa. Apa yang telah dibudidayakan dan dikembangkan oleh warga masyarakat, baik itu di bidang pertanian, perkebunan dan peternakan sangatlah berpotensi untuk dijadikan lokomotif bagi kemajuan Desa, terlebih potensi yang dimiliki serta ditunjang dengan sarana prasarana umum yang sudah memadai.
Secara khusus juga disinggung bahwa, Desa Tambakan yang berlanskep perbukitan sangat potensial untuk usaha perkebunan kopi, jeruk, pohon albesia, kajimas, dan pohon jabon (Anthocephalus cadamba) yang merupakan salah satu jenis kayu yang pertumbuhannya sangat cepat dan sudah dapat dipanen hanya dalam kurun waktu 4-5 tahun dengan nilai ekonomis tinggi. Atas dasar permintaan pasar yang masih menjanjikan dan sangat dibutuhkan oleh industri Tripleks, kayu lapis (/plywood), industri meubel, kerajinan kayu, produsen peti buah, mainan anak-anak, korek api, Alas sepatu, Papan. Maka sangatlah mungkin jika usaha perkebunan dan peternakan tentunya, baik perorangan maupun kelompok yang dibentuk oleh anggota masyarakat.
Dengan sistem pengelolaan yang menyeluruh, ke depannya bukan tidak mungkin Desa Tambakan dapat dikembangkan menjadi Desa wisata yang berwawasan lingkungan. Dimana diharapkan nantinya melalui usaha perkebuan dan peternakan yang ada akan mampu memberikan bias positif bagi pembangunan Desa, membuka lapangan kerja serta mendongkrak perdapatan perkapita masyarakat. Di akhir acara, Bupati Buleleng yang didampingi Ketua Panitia dan juga Perbekel Desa Tambakan I Nyoman Surama menyerahkan Bantuan sebesar Rp.103 Juta rupiah masing-masing untuk perbaikan Pura Desa, Balai serba guna, dan sarana prasarana Desa terkait.